Wednesday, September 5, 2012

Mengapa Manusia Berorganisasi?

Manusia adalah zoon politikon karena walupun pada saat dilahirkan dalam kondisi seorang diri menjadi satu dengan lingkungan alam, namun pada proses kehidupan selanjutnya manusia tidak akan pernah dapat hidup sendiri di dunia ini. Sebagai makhluk sosial manusia memiliki hasrat dan keinginan mencari teman untuk hidup berkelompok, berhubungan atau bersama dengan manusia lainnya agar dapat selalu berinteraksi  tidak hanya secara pasif, akan tetapi secara aktif dengan lingkungan masyarakat sekitarnya daripada hidup sendiri. Akan tetapi, interaksi yang terjalin tidak hanya semata-mata didasari untuk mencari teman hidup saja, melainkan ada juga yang berdasarkan atas kepentingan-kepentingan yang hasilnya saling menguntungkan dan dapat berkembang.

Hal tersebut di atas sesuai dengan pendapat Soekanto dan juga Susanto yang mengutip pendapat Aristoteles sebagai berikut :

Susanto (1979:63) dengan mengutip ucapan dari Aristoteles bahwa manusia adalah zoon politikon, yaitu makhluk sosial yang menyukai hidup berkelompok atau setidaknya lebih suka mencari teman untuk hidup bersama daripada hidup sendiri.

Menurut pendapat Soekanto (1990:27), bahwa di dalam diri manusia pada dasarnya telah terdapat suatu keinginan untuk menjadi satu dengan alam sekitar lainnya berdasarkan atas keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungannya. Untuk mencapai keinginan tersebut, manusia melakukan interaksi dengan manusia lainnya atas dasar keinginan untuk hidup bersama. Akan tetapi, interaksi yang terjalin tidak hanya semata-mata didasari untuk mencari teman hidup saja, melainkan ada juga yang berdasarkan atas kepentingan-kepentingan yang hasilnya saling menguntungkan.

Perkumpulan atau himpunan manusia dapat disebut sebagai kelompok sosial. Kriteria himpunan manusia dapat disebut kelompok sosial menurut Soerjono Soekanto:
·       Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan.
·       Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.
·       Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat, misalnya: nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama, dan lain-lain.
·       Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
·       Bersistem dan berproses.

No comments:

Post a Comment