Monday, December 31, 2012

Kecenderungan Penurunan Dominasi Penempatan Buruh Migran Perempuan



Dominasi penempatan buruh migran perempuan semakin menurun. Hal tersebut berdasarkan data statistik “Penempatan Berdasarkan Jenis Kelamin (2006-2012)” BNP2TKI yang dirilis pada tanggal 10 Juni 2012. Dari hasil pengolahan data dari BNP2TKI tersebut menunjukkan bahwa penempatan buruh migran perempuan masih mendominasi sepanjang tahun 2006 hingga 2012, namun angka prosentasenya secara signifikan semakin mengalami penurunan terkecuali tahun 2009.

No
Tahun
Laki-laki
Perempuan
Total
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
1
2006
138.040
20,30
541.960
79,70
680.000
2
2007
152.030
21,82
544.716
78,18
696.746
3
2008
148.545
23,04
496.186
76,96
644.731
4
2009
103.126
16,31
529.046
83,69
632.172
5
2010
124.601
21,64
451.202
78,36
575.803
6
2011
205.054
35,29
376.027
64,71
581.081
7
2012
78.929
41,97
109.130
58,03
188.059

Buruh migran perempuan sebagian besar bekerja di sektor kerja informal dimana mereka bekerja di luar negeri pada Pengguna perseorangan atau orang perseorangan pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai penatalaksana rumah tangga, pengasuh bayi atau perawat manusia lanjut usia. Negara-negara penerima dan pengguna buruh migran perempuan di sektor kerja informal ini lebih didominasi negara-negara yang tersebar di kawasan timur tengah seperti Saudi Arabia, Uni Emirates Arab, Kuwait, Qatar serta negara di kawasan Asia seperti Malaysia, Taiwan, Singapura dan Hongkong. Mekanisme penempatan buruh migran di sektor kerja informal ini adalah antar perusahaan atau Corporation to Corporation antara PPTKIS di Indonesia dengan Mitra Kerja PPTKIS atau biasa disebut di kalangan buruh migran dengan istilah agency.

Sedangkan untuk buruh migran laki-laki sebagian besar bekerja pada pekerjaan di sektor kerja formal seperti pekerja pabrik melalui mekanisme penempatan Government to Government atau G to G antara BNP2TKI dengan instansi negara di bidang Ketenagakerjaan atau Perburuhan negara penerima. Sebagian besar buruh migran laki-laki di sektor kerja formal ini bekerja di Korea Selatan.

Data “Penempatan Berdasarkan Jenis Kelamin (2006-2012)” BNP2TKI tersebut berupa tabel yang berisi daftar negara penerima buruh migran / TKI dengan jumlah penerimaan buruh migran yang dikategorikan berdasarkan jenis kelamin., namun tidak dijelaskan para buruh migran ini bekerja pada kategori sektor kerja.

Nah, fenomena trend data penempatan buruh migran ini perlu dibahas lebih lanjut untuk menemukan jawaban apakah ada hubungannya dengan peningkatan ataupun penurunan berdasarkan sektor kerja? Penulis akan membahasnya lebih lanjut pada kesempatan berikutnya.

Untuk lebih rinci mengenai data BNP2TKI tersebut silahkan anda unduh/download file yang sudah dikonversi menggunakan Excel dengan mengklik disini.


Ditulis oleh : Yus Machrus

Sumber :  BNP2TKI


Friday, December 28, 2012

Polres Banyuwangi Amankan 20 Calon TKI Nonprosedural

Kamis, 27 Desember 2012 15:32
foto ilustrasi : affandi

Keberhasilan penggerebekan disampaikan Wakapolres Banyuwangi Kompol Agus Widodo dilakukan berhasil mengamankan 20 orang asal Kediri dan Tulungagung
foto ilustrasi : affandi

Jakarta, BNP2TKI, Kamis (27/12) – Polres Banyuwangi, Jatim, berhasil mengamankan 20 orang calon TKI nonprosedural yang akan dipekerjakan ke Australia dalam penggerebekan rumah di Kelurahan Kertosari, Kecamatan Kota Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi pada Rabu (26/12).

Kepala Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (UPTP3TKI) Surabaya Hariyadi Budihardjo ketika dihubungi pertelepon dari Jakarta, Kamis (27/12), membenarkan adanya upaya pengiriman TKI asal beberapa daerah di Jatim ke Australia melalui Bali.

Ia belum lama ini telah membahas bersama kalangan Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS) di Jatim mengenai adanya oknum yang berupaya menempatkan TKI nonprosedural ke Australia melalui Bali.

"Kami sudah mengimbau kalangan PPTKIS agar menempatkan TKI secara prosedural. PPTKIS bisa dituntut secara hukum dan terkena sanksi tunda pelayanan dan penutupan bila menempatan TKI nonprosedural," katanya.

Haryadi mengapresiasi keberhasilan Polres Banyuwangi dalam mengamankan 20 calon TKI asal Kediri dan Tulungagung yang akan diberangkatkan ke Australia melalui Bali itu.

Keberhasilan penggerebekan itu disampaikan Wakapolres Banyuwangi Kompol Agus Widodo. Penggrebekan dilakukan sekitar pukul 12.30 WIB pada Rabu (26/12). Polisi berhasil mengamankan 20 orang asal Kediri dan Tulungagung terdiri atas 16 perempuan dan 4 laki-laki.

UPTP3TKI Surabaya selaku pelaksana teknis BNP2TKI di Jatim sejak 2010 telah mencanangkan program "zero TKI bermasalah".(mam/b)

Sumber : BNP2TKI