Yeyen 'Jenny Ervina' Eryina, TKI yang Berhasil Menjadi Novelis

Jumat, 04 Januari 2013 22:30

Yeyen 'Jenny Ervina' Eryina

Jakarta, BNP2TKI, Kamis (3/1) - Tidak semua TKI tenggelam dalam rutinitas pekerjaan sehari-hari. Yeyen Ervina Ningsih alias Jenny adalah salah satu contoh TKI yang bisa mengembangkan hobinya selain rutin pada pekerjaannya sebagai penjaga dan perawat jompo di Taiwan. Gadis berperawakan mungil ini memiliki semangat juang yang bisa menjadi tauladan bagi generasi muda saat ini.

Ketika ditemui pada acara Bilik Sastra RRI VOI beberapa waktu lalu, Yeyen sapaan akrab wanita ini sudah memiliki sebuah karya buku berjudul ''Gadis Bukan Perawan''. Sambil duduk santai, Yeyen pun menceritakan kehidupannya selama menjadi TKI di negeri Taiwan itu.

Yeyen berangkat ke Taiwan pada tahun 2008. Gadis kelahiran Banten pada 24 tahun lalu itu mengadu nasib dengan bekerja di rumah milik Wang Hui Chuan di Guang Fu RD Lane 42 Section 2 No: 27, Hsinchu City, Taiwan. Saat itu, Yeyen mendapat tugas merawat Wang Kuang To orangtua majikannya yang berusia 88 tahun.

Setiap hari tugas Yeyen memastikan terpenuhinya berbagai kebutuhan lelaki tua itu mulai urusan makanan, kesehatan, hingga hiburan. Awalnya, Yeyen mengaku tidak bersemangat merawat orang jompo. ''Awalnya saya kesulitan menyesuaikan diri. Pekerjaan saya sangat-sangat menjenuhkan,'' katanya.

Namun kegiatan itu berubah menjadi menarik ketika dia diberikan sebuah komputer jinjing (lap top) bekas dari majikannya. Setelah perangkatnya diperbaiki dan dibelikan modem dari uang tabungannya maka ia bisa menulis di sela-sela waktu merawat pria yang dia panggil kakek itu. Laptop itu yang sehari-hari menemaninya. ''Untungnya majikan saya baik,'' katanya. Semua pengalaman sehari hari mengurus jompo dia tulis.

Kadang Yeyen juga menulis curahan hati dari teman-temannya sesama TKI jika berkesempatan ketemu dengan mereka. Berbagai cerita tersebut dia tuangkan dalam sebuah tulisan hingga menjadi cerpen, lalu dia publikasikan melalui berbagai jejaring sosial yang ada baik facebook maupun blog. ''Dari sana timbul ingin membuat novel. Saya lalu belajar menulis otodidak. Cerita novel saya ini 50 persen kisah nyata dan 50 persen fiksi,'' ungkap juga alumni SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, itu.

Melalui jejaring sosial itu Yeyen berkomunikasi dengan Gola Gong, seorang pengarang yang cukup popular di tanah air. Gola Gong yang bernama asli Herry Hendrayana Harris meminta Yeyen mengirim cerita-cerita tersebut. Dengan penuh suka cita Yeyen mengirimkan naskah hasil tulisannya ke Gola Gong. Lantaran dianggap ceritanya bagus maka buku pertama Yeyen diterbitkan ''Gong Publishing''. ''Pada 10 Mei 2010 novel perdana saya berjudul Gadis Bukan Perawan terbit. Saat itu saya masih di Taiwan,'' katanya.

Novel perdananya itu dipasarkan di Taiwan melalui penerbit Indo Suara yang beralamat di 8 F nomor 84 Ning Xia, Tatung District, Taipe City, Taiwan. Novel Yeyen itu banyak dijual di toko milik warga Indonesia yang ada di Taiwan. Hasilnya lumayan, tulisannya disambut antusias para TKI. Dalam novel yang tidak dijual di tanah air itu nama Yeyen berubah menjadi Jenny Ervina.

Pada 11 Juli 2011, Yeyen pun telah meluncurkan karya terbarunya. Novel terbaru tersebut dia beri judul ''From Kontrakan With Love'', sebuah cerita yang mengisahkan tentang kehidupan para buruh pabrik yang rata-rata berasal dari daerah. Cerita novel ini diilhami oleh pengalamannya selama dia mejadi buruh pabrik di daerah Serang, Banten. (hpp/b)

Sumber : BNP2TKI